Senin, 22 Desember 2014

MEDIA AUDIO DAN MEDIA AUDIOVISUAL

A.    Media Audio

1.      Pengertian Media Audio
Media Audio menurut Sadiman adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang–lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata–kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar–mengajar. Jadi media audio untuk pembelajaran adalah sebuah media yang hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan, yang hanya dapat ditangkap oleh indera pendengaran saja yang pesannya dituangkan ke dalam bentuk verbal atau non-verbal yang dapat menimbulkan daya fantasi siswa sehingga terjadilah proses belajar mengajar.
2.      Jenis-jenis media audio
1.      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya yang dapat digunakan juga sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar.
2.      Perekam pita magnetik
Perekam pita magnetik atau tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang mampu merekam suara secara manual yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
3.      Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Media yang digunakan adalah alat perekam dan headphone atau audio speaker.
                                                                            
3.      Penggunaan dalam Pengajaran
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media audio, didasarkan pada sistem pemanfaatannya dalam kegiatan pengajaran adalah:
1.      Langkah persiapan
1)      Persiapan dalam merencana, berkonsultasi tentang materi dan perencanaan, mencatat beberapa hal yang bisa membangkitkan ketertarikan, bahan diskusi, dan cara-cara mengkaji pemahaman atau apresiasi.
2)      Berikan pengarahan khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan dikemukakan dalam materi.
3)      Kelompok sasaran harus diperhitungkan. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan penyampaian atau penyajian, penggunaan fasilitas dan penentuan cara evaluasinya.
4)      Sasaran harus dalam keadaan siaga. Arahkan mereka dengan berbagi stimulus. Pusatkan perhatiannya melalui suatu komentar atau melalui suatu pertanyaan pendahuluan.
5)      Periksa peralatan yang akan digunakan
2.      Langkah penyajian
1)      Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara mereka mendengarkan kebiasaan menggunakan waktu, waktu untuk mendengarkan, atau cara mendengarkan
2)      Atur situasi ruangan
3)      Berikan semangat untuk mulai mendengarkan dan mulai konsentrasi terhadap permasalahan yang akan dihadapi. Mendengarkan dengan tenang, memusatkan perhatian pada materi, mendengarkan dengan kemauan yang kuat, menghubungkan apa yang mereka dengar dengan pengarahan sebelumnya.
4.      Keuntungan dan kelemahan media audio
a.       Keuntungan media audio
1.      Harganya lebh murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2.      Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3.      Dapat digunakan bersama–sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
4.      Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
5.      Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar, mendengarkan  musik dan bahasa
6.      Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang-bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan.
7.      Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
8.      Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran–siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.
9.      Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
b.      Kelemahan media audio
1.      Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,
sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
2.      Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal–hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3.      Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata–kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4.      Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
5.      Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalahpahaman.



B.     Media Audio Visual
1.Pengertian Media Audio Visual
Media audio visual adalah media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan siswa untuk dapat menangkap pesan belajar melalui bentuk visualisasi.
2. Jenis-jenis Media Audio Visual
1. Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak.
a). Jenis-jenis Media Audio Visual Gerak
Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
1). Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.   Dapat menarik minat anak;
b.   Benar dan autentik;
c.   Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan;
d.   Sesuai dengan tingkatan kematangan audien;
e.    Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar;
f.    Kesatuan dan squence-nya cukup teratur;
g.   Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.
2). Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.
3). Televisi (TV)
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
(1) Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntun siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. melalui pengalaman-pengalaman visual.
(2) Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
(3) Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya,
(4) Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya, seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.
Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam hal interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran yang ada sekarang ini, wilayah jangkauan siarannya, tidak ada masalah lagi. Meskipun demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan sebagai alat bukan merupakan tujuan kebijaksanaan komunikasi.
2. Media Audio Visual Diam
            1. Pengertian dan jenis-jenis media audio visual diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam. Adapun jenis-jenis media audio visual diam antara lain:
1). Film bingkai suara (sound slides)
Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.



2). Film rangkai suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada isi film itu.

3. Karakteristik Media Audio Visual
Teknologi Audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
1.      Mereka biasanya bersifat linier;
2.      Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis;
3.      Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya;
4.      Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak;
5.      Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif;
6.      Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
      4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual
a). Kelebihan media Audio-Visual yaitu:
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.      Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau
model
b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high
speed photografi
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3.      Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
b). Kelemahan audio visual, yaitu :
1.      Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar. 
2.      Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya 
3.      Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
4.      Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.



Kesimpulan
Media Audio untuk pembelajaran adalah materi pembelajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Jenis-jenis media audio antara lain radio, tape recorder, laboratorium bahasa (headset atau audio speaker).
Media audio visual untuk pembelajaran adalah media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan siswa untuk dapat menangkap pesan belajar melalui bentuk visualisasi. Jenis-jenis media audio visual terbagi dua yaitu; media audio visual gerak (fim, video, televisi), dan media audio visual diam (film bingkai suara dan film rangkai suara).




DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003.  Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Delia Citra Utama
Djaramah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT .Rineka Cipta.
Sadiman, Arif S. 2006.  Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sudjana, Nana dkk2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Fathurrohman dan Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.

Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta ; PT Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar