Senin, 22 Desember 2014

LANDASAN TEORI dalam METODOLOGI PENELITIAN

   A. Pengertian Teori
Secara sederhana, teori dapat diartikan sebagai dalil atau pendapat mengenai sesuatu berdasarkan kekuatan akal (ratio). Para ahli mendefinisikan teori dengan berbagai macam pandangan, diantaranya:
a.       Kerlinger (1978) :Ttheory is a set of interrelated construct (concepts), definitions, and proposition (statement) that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with purpose of explaining and predicting the phenomena.
b.      Wiliam Wiersma (1986) : A theory is a generalization or series of generalization by which we attempt to explain some phenomena in a systematic manner.
c.        Labovitz dan Hagedorn : Teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
d.      Kneller : Teori mempunyai dua pengertian yang pertama, bahwa teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesisi dengan melalui observasi dan eksprimen.Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif, dengan metode deduktif. Kneller mengemukakan bahwa teori ini merupakan “a set of coherent thought”.
e.       Pengertian atau istilah teori dalam Dictionary Americana adalah :
a.       Suatu yang sistematis tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan dalil-dalil nyata atau dalil-dalil hipotesis.
b.      Suatu penjelasan hipotesis tentang fenomena , atau sebagai hipotesis yang belum teruji secara empiris.
c.       Suatu eksposisi tentang prinsip-prinsip umum atau prinsip-prinsip abstrak ilmu humaniora yang berasal dari praktik.
d.      Suatu rencana atau sistem yang dapat dijadikan suatu metode bertindak.
e.       Suatu doktrin atau hukum yang hanya didasarkan atas renungan spekulatif.

Setiap teori bisa dikatakan sebagai dugaan sementara, karena hal tersebut mesti memerlukan pembuktian. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sitirahayu Haditono (1999), bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting manakala ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala-gejala yang ada.

Mark (1963) dalam (Sitirahayu Haditono, 1999), membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris, antara  lain:
  1)      Teori yang deduktif, memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data.
   2)      Teori yang induktif, cara menerangkan adalah dari data ke arah teori.
   3)      Teori yang fungsional, disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.

Berdasarkan tiga pandangan di atas, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian yang diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak dia bukan suatu teori. Teori dapat memandang gejala atau masalah yang dihadapi dari sudut pandang yang berbeda, misalnya dapat dengan menerangkan, tetapi dapat pula dengan menganalisa dan menginterpretasikan secara kritis (Habermas, 1968).
Teori adalah alur logika, atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi (pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya) yang disusun secara sistematis. Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan perkembangan itu terjadi apabila teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi masalah. Landasan teori sangat perlu ditegakkan agar sebuah penelitian mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan hanya sekedar coba-coba. Landasan teoritis ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.

  B.      Fungsi Teori
Fungsi teori pada dasarnya sangat tergantung pada tujuan penelitian (research of objectives) yang akan dikakukan (Blaikie, 2000). Menurut Snelbecker fungsi teori dalam penelitian yaitu sebagai pensistematiskan temuan-temuan penelitian, sebagai pendorong untuk menyusun hipotesis dan membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan atas dasar penemuan berdasarkan hipotesis tersebut,  dan sebagai penyaji penjelasan dalam menjawab pertanyaan.
Selanjutnya, menurut Hoy & Miskel (2001), teori berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan, dan memeprediksi perilaku yang memiliki keteraturan, juga sebagai stumulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.
Jika dijabarkan ada tujuh fungsi teori dalam penelitian yaitu:
   1)      Sebagai penyusun generalisasi atas fakta-fakta
    2)       Menjadi kerangka orientasi untuk pengumpulan, pengolahan, dan analisa data
    3)       Pembuat prediksi terhadap fenomena baru yang akan terjadi
    4)       Pengawas lowongan dalam pengetahuan dengan cara deduksi
    5)       Sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
    6)       Sebagai kerangka penalaran logis
Cooper & Schindler (2003) menjelaskan bahwa kegunaan teori adalah:
1)      Theory narrows the range of fact we need to study.
2)      Theory suggest which research approaches are likely to yield the greates meaning 
3)      Theory suggest a system for the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way 
4)      Theory summarizes what is known about object of study and states the uniformmities that lie beyond immediate observation 
5)      Theory can be used to predict further fact that should be found 
Dalam kaitan dengan kegiatan penelitian, fungsi teori adalah:
1)      Digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan diteliti
2)      Prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta – untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan penyataan yang bersifat prediktif
3)      Digunakan untuk membahas hasil penelitian, dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.

   C.      Sumber Teori
Ada beberapa macam sumber teori yang dapat digunakan oleh para peneliti sebagai landasan teori dalam melakukan penelitian, diantaranya yaitu:
   1.      Jurnal penelitian
Adalah sumber utama dan mempunyai nilai sangat penting dibandingkan dengan sumber-sumber toeri lainnya karena jurnal penelitian ini memuat hasil penelitian terpilih yang diterbitkan dan dapat digunakan sebagai perkembangan dan acuan ilmu pengetahuan yang baru.

   2.      Laporan hasil penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai bobot hampir sama dengan yang ada dalam jurnal penelitian, dan juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun struktur studi literatur dan kerangka teoritis.
   3.      Abstrak
Adalah ringkasan tentang laporan hasil penelitian. Abstrak penelitian ini umunya disusun secara narasi dengan menonjolkan 3 aspek penelitian (tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan hasil penelitian).
   4.      Narasumber
Adalah sumber informasi yang hidup karena umumnya adalah manusia yang mempunyai pengaruh yang positif dalam bidang ilmu tertentu.
a.       Para profesional, yaitu orang-orang yang mempunyai profesi atau terlibat langsung dengan kegiatan yang menjadi interes peneliti (seperti guru, pekerja, pegawai)
b.      Para ahli, yaitu orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu (dosen, peneliti, supervisor)
   5.      Buku
Adalah sumber teori ilmiah yang secara resmi telah dipublikasikan atau telah menjadi pegangan dalam mempelajari suatu bidang ilmu. Buku sangat penting fungsinya sebagai sumber teori karena sebagian bidang ilmu yang erat kaitannya dengan peneltian, sebagian besar ada dalam bentuk buku yang ditulis oleh seorang pengarang ahli.
   6.      Surat kabar dan majalah
Adalah sumber informasi yang cukup baik dan mudah diperoleh di masyarakat. Isi dari surat kabar atau majalah ini harus dapat menjawab:
1.      What (apakah isi dari surat kabar atau majalah relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan dalam penelitian?)
2.      Who (siapakah penulis atau narasumber yang telah menuliskan pokok bahasan tersebut, yang mempunyai kriteria sebagai profesional atau akademisi)
3.      When (kapan karya tulis tersebut dicetak atau diterbitkan?)
4.      Why (mengapakah penulis menguraikan pendapatnya dalam surat kabar atau majalah tersebut?)
5.      How (bagaimanakah penulis mengutarakan pokok bahasan dalam surat kabar tersebut mengacu?)
   7.      Internet
Para peneliti juga bisa mendapatkan sumber teori dari internet yang terkait dengan masalah penelitian yang diteliti dari penulis atau penerbit situs yang dipercaya.



KESIMPULAN

Teori adalah sekumpulan konsep, konstruk, dalil, atau proposisi yang dapat menjelaskan, memprediksi, dan memandu suatu fenomena atau hubungan secara sistematis.
Fungsi teori dalam penelitian digunakan sebagai penjelas, pendorong, pemandu, dan pemandu peneliti dalam memecahkan suatu masalah yang akan dipecahkan.
Sumber teori dapat kita dapatkan dalam jurnal penelitian, laporan hasil penelitian (skripsi, tesis, atau disertasi), abstrak (ringkasan laporan hasil penelitian), narasumber (ahli, profesional), buku, surat kabar atau majalah, dan internet. Tetapi dalam penulisan skripsi, tesis, ataupun disertasi, hanya yang berasal dari jurnal penelitian, buku, narasumber, laporan hasil penelitian, dan abstrak. Sementara sumber teori dari internet dan surat kabar atau majalah tidak disarankan.



DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Fazlur. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Sugiyono. 2001.  Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara










Tidak ada komentar:

Posting Komentar