LANDASAN TEORI dalam METODOLOGI PENELITIAN
A. Pengertian Teori
Secara sederhana, teori dapat diartikan sebagai dalil atau
pendapat mengenai sesuatu berdasarkan
kekuatan akal (ratio).
Para ahli mendefinisikan teori dengan berbagai macam pandangan, diantaranya:
a.
Kerlinger (1978) :Ttheory
is a set of interrelated construct (concepts), definitions, and proposition
(statement)
that present a systematic view of phenomena by specifying relations among
variables, with purpose of explaining and predicting the phenomena.
b.
Wiliam Wiersma (1986) : A theory is a generalization or series of
generalization by which we attempt to explain some phenomena in a systematic
manner.
c.
Labovitz dan
Hagedorn : Teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa
variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
d. Kneller : Teori
mempunyai dua pengertian yang pertama,
bahwa teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap
hipotesisi dengan melalui observasi dan eksprimen.Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis
spekulatif, dengan metode deduktif. Kneller mengemukakan bahwa teori ini
merupakan “a set of coherent
thought”.
e.
Pengertian atau istilah teori dalam
Dictionary Americana adalah :
a. Suatu
yang sistematis tentang fakta-fakta yang
berkaitan dengan dalil-dalil nyata atau dalil-dalil hipotesis.
b. Suatu
penjelasan hipotesis tentang fenomena , atau sebagai hipotesis yang belum
teruji secara empiris.
c. Suatu
eksposisi tentang prinsip-prinsip umum atau prinsip-prinsip abstrak ilmu
humaniora yang berasal dari praktik.
d. Suatu
rencana atau sistem yang dapat dijadikan suatu metode bertindak.
e. Suatu
doktrin atau hukum yang hanya didasarkan atas renungan spekulatif.
Setiap teori bisa dikatakan
sebagai dugaan sementara, karena hal tersebut mesti memerlukan pembuktian.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sitirahayu Haditono (1999), bahwa suatu teori
akan memperoleh arti penting manakala ia lebih banyak dapat melukiskan,
menerangkan dan meramalkan gejala-gejala yang ada.
Mark (1963) dalam
(Sitirahayu Haditono, 1999), membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori
yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris, antara lain:
1)
Teori yang deduktif, memberi keterangan yang
dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data.
2)
Teori yang induktif, cara menerangkan adalah
dari data ke arah teori.
3)
Teori yang fungsional, disini nampak suatu
interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi
pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan tiga pandangan
di atas,
secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu teori adalah suatu
konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian yang diperoleh melalui jalan yang sistematis.
Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak dia bukan suatu teori. Teori dapat memandang gejala atau masalah yang dihadapi
dari sudut pandang yang berbeda, misalnya dapat dengan menerangkan, tetapi
dapat pula dengan menganalisa dan menginterpretasikan secara kritis (Habermas,
1968).
Teori
adalah alur logika, atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep,
definisi, dan proposisi (pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya) yang
disusun secara sistematis. Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan
perkembangan itu terjadi apabila teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi
lagi untuk mengatasi masalah. Landasan teori sangat perlu ditegakkan agar sebuah
penelitian mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan hanya sekedar coba-coba.
Landasan teoritis ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
B.
Fungsi
Teori
Fungsi teori pada dasarnya sangat tergantung pada tujuan penelitian (research of objectives) yang akan dikakukan (Blaikie, 2000). Menurut Snelbecker fungsi teori
dalam penelitian yaitu sebagai pensistematiskan temuan-temuan
penelitian, sebagai pendorong untuk menyusun hipotesis dan membimbing peneliti
mencari jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan atas dasar penemuan
berdasarkan hipotesis tersebut, dan sebagai
penyaji penjelasan dalam menjawab pertanyaan.
Selanjutnya, menurut Hoy & Miskel (2001), teori
berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan, dan memeprediksi perilaku yang
memiliki keteraturan, juga sebagai stumulan dan panduan untuk mengembangkan
pengetahuan.
Jika dijabarkan ada tujuh fungsi teori dalam
penelitian yaitu:
1) Sebagai penyusun generalisasi
atas fakta-fakta
2)
Menjadi kerangka orientasi untuk pengumpulan,
pengolahan, dan analisa data
3)
Pembuat prediksi terhadap fenomena baru yang akan
terjadi
4)
Pengawas lowongan dalam pengetahuan dengan cara
deduksi
5)
Sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
6)
Sebagai kerangka penalaran logis
Cooper & Schindler (2003) menjelaskan
bahwa kegunaan teori adalah:
1) Theory narrows the range of
fact we need to study.
2) Theory suggest which
research approaches are likely to yield the greates meaning
3) Theory suggest a system for
the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful
way
4) Theory summarizes what is
known about object of study and states the uniformmities that lie beyond
immediate observation
5) Theory can be used to
predict further fact that should be found
Dalam kaitan dengan kegiatan
penelitian, fungsi teori adalah:
1) Digunakan untuk
memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan diteliti
2) Prediksi dan pemandu
untuk menemukan fakta – untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen
penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan penyataan yang
bersifat prediktif
3) Digunakan untuk
membahas hasil penelitian, dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran
dalam upaya pemecahan masalah.
C.
Sumber Teori
Ada beberapa macam sumber teori yang dapat digunakan
oleh para peneliti sebagai landasan teori dalam melakukan penelitian,
diantaranya yaitu:
1. Jurnal penelitian
Adalah sumber utama
dan mempunyai nilai sangat penting dibandingkan dengan sumber-sumber toeri
lainnya karena jurnal penelitian ini memuat hasil penelitian terpilih yang
diterbitkan dan dapat digunakan sebagai perkembangan dan acuan ilmu pengetahuan
yang baru.
2. Laporan hasil
penelitian
Hasil penelitian ini
mempunyai bobot hampir sama dengan yang ada dalam jurnal penelitian, dan juga
dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun struktur studi literatur dan
kerangka teoritis.
3. Abstrak
Adalah ringkasan
tentang laporan hasil penelitian. Abstrak penelitian ini umunya disusun secara
narasi dengan menonjolkan 3 aspek penelitian (tujuan penelitian, metodologi
penelitian, dan hasil penelitian).
4. Narasumber
Adalah sumber
informasi yang hidup karena umumnya adalah manusia yang mempunyai pengaruh yang
positif dalam bidang ilmu tertentu.
a. Para profesional, yaitu
orang-orang yang mempunyai profesi atau terlibat langsung dengan kegiatan yang
menjadi interes peneliti (seperti guru, pekerja, pegawai)
b. Para ahli, yaitu
orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu (dosen, peneliti,
supervisor)
5.
Buku
Adalah sumber teori
ilmiah yang secara resmi telah dipublikasikan atau telah menjadi pegangan dalam
mempelajari suatu bidang ilmu. Buku sangat penting fungsinya sebagai sumber
teori karena sebagian bidang ilmu yang erat kaitannya dengan peneltian,
sebagian besar ada dalam bentuk buku yang ditulis oleh seorang pengarang ahli.
6.
Surat kabar dan majalah
Adalah sumber
informasi yang cukup baik dan mudah diperoleh di masyarakat. Isi dari surat
kabar atau majalah ini harus dapat menjawab:
1. What (apakah isi dari
surat kabar atau majalah relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
dalam penelitian?)
2. Who (siapakah penulis
atau narasumber yang telah menuliskan pokok bahasan tersebut, yang mempunyai
kriteria sebagai profesional atau akademisi)
3. When (kapan karya
tulis tersebut dicetak atau diterbitkan?)
4. Why (mengapakah
penulis menguraikan pendapatnya dalam surat kabar atau majalah tersebut?)
5. How (bagaimanakah
penulis mengutarakan pokok bahasan dalam surat kabar tersebut mengacu?)
7.
Internet
Para peneliti juga
bisa mendapatkan sumber teori dari internet yang terkait dengan masalah
penelitian yang diteliti dari penulis atau penerbit situs yang dipercaya.
KESIMPULAN
Teori
adalah sekumpulan konsep, konstruk, dalil, atau proposisi yang dapat
menjelaskan, memprediksi, dan memandu suatu fenomena atau hubungan secara
sistematis.
Fungsi
teori dalam penelitian digunakan sebagai penjelas, pendorong, pemandu, dan
pemandu peneliti dalam memecahkan suatu masalah yang akan dipecahkan.
Sumber
teori dapat kita dapatkan dalam jurnal penelitian, laporan hasil penelitian
(skripsi, tesis, atau disertasi), abstrak (ringkasan laporan hasil penelitian),
narasumber (ahli, profesional), buku, surat kabar atau majalah, dan internet.
Tetapi dalam penulisan skripsi, tesis, ataupun disertasi, hanya yang berasal
dari jurnal penelitian, buku, narasumber, laporan hasil penelitian, dan
abstrak. Sementara sumber teori dari internet dan surat kabar atau majalah
tidak disarankan.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Fazlur. 2001.
Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Sugiyono.
2001. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar